Menjaga keberlangsungan Ekosistem Raja Ampat Melalui Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Bijak

Papua Barat Daya adalah provinsi termuda di Indonesia yang resmi dibentuk pada akhir tahun 2022 sebagai hasil pemekaran wilayah Papua Barat. Provinsi ini meliputi lima kabupaten, salah satunya adalah Kabupaten Raja Ampat, yang telah dikenal luas sebagai salah satu kawasan konservasi laut terbesar dan terkaya di dunia. Wilayah Papua Barat Daya memiliki posisi strategis tidak hanya dari sisi geopolitik, tetapi juga dari segi potensi sumber daya alam yang luar biasa besar. Tanahnya yang subur, hutannya yang lebat, serta kekayaan bawah lautnya menjadikan Papua Barat Daya sebagai "permata hijau dan biru" Indonesia yang belum sepenuhnya disentuh oleh industrialisasi masif seperti di bagian barat negeri ini. 

Namun, kehadiran sumber daya alam yang melimpah ini juga menghadirkan tantangan besar. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan dorongan untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di kawasan timur Indonesia, berbagai upaya eksploitasi sumber daya terutama pertambangan mulai masuk ke wilayah-wilayah yang sebelumnya menjadi benteng konservasi. Salah satu wilayah yang kini tengah berada di pusaran kontroversi adalah Raja Ampat. 

Raja Ampat terletak di lepas pantai barat laut Pulau Papua dan terdiri dari lebih dari 1.500 pulau kecil, atol, dan karang yang tersebar di lautan biru jernih. Kawasan ini memiliki biodiversitas laut tertinggi di dunia: dari lebih dari 1.500 spesies ikan, 500-an spesies karang, hingga hewan laut langka seperti hiu berjalan dan penyu hijau. Raja Ampat telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi laut nasional dan masuk dalam daftar situs prioritas konservasi dunia. Selain itu, tempat ini juga menjadi tulang punggung sektor pariwisata ekologis Indonesia dan menyumbang ekonomi besar bagi masyarakat lokal. 

Full version download PDF